Sunday, May 13, 2012


"Mari menyanyi sambil menari
Suara dua tinggi dan rendah
Budaya negeri tetap lestari
Negeri kita semakin indah
"

Begitulah kata pantun yang saya temukan di Internet. Kata-kata menghina seperti 'Indonesia butut' atau 'Indonesia sampah' (maaf) tidak selamanya benar. Indonesia sebenarnya kaya akan alam dan budayanya. Tidaklah heran jika di beberapa daerah, penghasilan terbesarnya justru datang dari pariwisata.

Keindahan alam semesta Indonesia memang tidak bisa diragukan lagi. Pulau Komodo, Taman Laut Bunaken, dan Pulau Bali sudah menjadi santapan istimewa bagi para turis mancanegara. Belum lagi sejarahnya yang memusingkan-namun-unik dan 'dicatat' di monumen-monumen bersejarah seperti Monas, Candi Borobudur, Candi Prambanan dsb.

Namun, banyak dari kita menolak untuk membantu melestarikan budaya-budaya tersebut. Malahan, budaya Indonesia sering dihina-hina karena ketidaksukaan kita terhadapnya.

Budaya Indonesia memang identik dengan sesuatu yang kuno, lama. Sementara dampak globalisasi merubah selera orang, terutama anak-anak muda seperti kita, menjadi sesuatu yang lebih baru dan abstrak.

Lantas, apa yang dapat kita lakukan?

Hal yang paling mudah mendapatkan perhatian tentu adalah penampilan seseorang. Maka, janganlah malu untuk menggunakan babatik Indonesia. Jaman sekarang, desain-desain batik tidak kalah modern loh!

Bagi yang menyukai fotografi, kenapa tidak membidik kemegahan alam Indonesia? Di negara Jamrud Khatulistiwa ini, keindahan alamnya sungguh dikagumi banyak orang, dan seringkali justru foto-foto di Indonesia lah yang memenangkan penghargaan-penghargaan bonafide.

Ternyata, tidak sesusah itu kan untuk mempromosikan negara kita yang diam-diam mewah ini? Kenapa tidak mulai dari sekarang saja?

No comments:

Post a Comment