Surat Pribadi

Untuk Cecil,

Hai Cecil! Bagaimana kabarmu sekarang? Apakah kamu baik-baik saja? Aku disini tentu baik-baik saja dong. Aduhhh, sudah lama kita tidak bertemu nih. Kata mamaku, tidak lama lagi aku akan berlibur ke kampung lagi. Senang sekali deh rasanya!

Kamu tidak tahu betapa penatnya tinggal di kota besar seperti di Jakarta ini. Dimana-mana jalanan macet, dimana-mana langsung terkena asap polusi. Pemandangan pun tertutupi gedung-gedung tinggi, tidak seperti di kampung! Aku bisa menikmati pepohonan yang hijau dan menghirup udara yang segar baik pagi, siang, sore maupun malam, padahal di kampung tidak ada pendingin ruangan seperti di kota ini.

Ini baru tentang keadaan lingkungan. Belum lagi tugas-tugas dari sekolah. Tidak seperti kamu, aku harus belajar dari pagi hingga malam. Bisa dibilang, murid-murid Jakarta itu lebih sibuk loh daripada pekerja kantoran! Tapi aku harus bertahan, karena pendidikan yang aku timba sekarang ini adalah bekal masa depan.

Aku baru saja pergi ke Malaysia beberapa bulan yang lalu. Itu lohh, saat liburan kenaikkan kelas. Kamu tahu, kan, barang-barang Malaysia sangatlah aku sukai, karena bagus-bagus dan murah. Nah, aku akan membawakanmu beberapa pasang sepatu yang aku yakin sekali kamu pasti suka, dan juga sebuah tas berwarna kecoklatan.

Aduhh, aku tidak sabar sekali bertemu denganmu. Aku juga tidak sabar bertemu dengan orang tua dan sepupu-sepupumu. Nanti kita bikin kue kering yang waktu itu yah! Rasanya enak sekali! Sampai sekarang saja aku susah mengingat namanya hahaha.

Eh, sudah dulu yah Cil, sudah panjang sekali nih! Tugasku masih banyak :( . Nantikan kedatanganku yah!

Jocelyn Agnes.

Harapan Saya Di Kelas Bahasa

Ke hutan memetik buah
Buah banyak ditumpuk sepaha
Kelas Bahasa tidak susah
Asalkan ada usaha

Buah apel warna merah
Masih hijau dimakan jangan
Kerja keras pantang menyerah
Nilai sepuluh pasti di tangan